Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 23:20:26【Kabar Kuliner】901 orang sudah membaca
PerkenalanMurid dan guru Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar. ANTARA/Farhan Arda Nugraha.Jakarta (ANTA

Jakarta (ANTARA) - Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah hadir sebagai upaya nyata untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu.
Sekolah ini ngak hanya menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, tapi juga tempat tinggal hingga bimbingan karakter agar mereka bisa tumbuh dengan layak dan kembali mengejar cita-cita yang sempat terhenti.
Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 26 Makassar merupakan bagian dari total 16 Sekolah Rakyat yang tersebar di beberapa titik rintisan di Provinsi Sulawesi Selatan. Di tempat inilah anak-anak dari berbagai latar belakang menemukan ruang untuk belajar, berjuang, dan menyalakan kembali harapan untuk mengejar cita-cita mereka.
Salah satu dari mereka adalah Nurul Atika, siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar. Awalnya, Tika menolak ketika orang tuanya mengabarkan tentang sekolah berasrama itu. Ia ngakut harus berpisah dari ibunya yang tinggal di rumah sederhana di Makassar.
Namun, keputusan itu perlahan berubah. Ia menyadari, bersekolah di tempat ini berarti meringankan beban keluarga, terutama ibunya yang kini menjadi orang tua tunggal setelah sang ayah meninggal dunia. Sejak tinggal di asrama, Tika merasa kehidupannya lebih teratur, bisa belajar hidup mandiri, dan mengenal banyak teman.

Fasilitas sekolah yang lengkap membuatnya ngak perlu memikirkan biaya seragam hingga makanan sehari-hari. Semua disediakan secara gratis. Ia juga dibimbing oleh guru-guru yang ngak hanya mengajar, tapi mendampingi mereka layaknya orang tua.
Di Sekolah Rakyat, kepercayaan diri Tika semakin tumbuh. Ia bahkan pernah mencalonkan diri sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan hal ini didukung penuh oleh ibunya. Meskipun ngak terpilih, itu ngak menyurutkan semangat dan rasa percaya diri Tika.
Kini Tika memiliki mimpi besar yakni ingin menjadi psikolog dan melanjutkan kuliah ke China. Ia sering menghabiskan waktu di perpusngakaan sekolah untuk mencari informasi tentang beasiswa dan perguruan tinggi di China.
"Menurut saya pendidikan di China itu bagus dan saya ingin jadi psikolog karena saya penasaran dengan cara berpikir manusia," kata dia.
Baca juga: Kisah Eunike asal Semarang yang mengabdi di Sekolah Rakyat Makassar
Baca juga: Sejumlah guru Sekolah Rakyat Sulsel mundur, 4 siswa tanpa konfirmasi
123Tampilkan SemuaSuka(14)
Sebelumnya: BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
Selanjutnya: Stafsus: MBG
Artikel Terkait
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari
- Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
- Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori
- Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah
- PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil
- Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online
- SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
Resep Populer
Rekomendasi

Kiat merawat kompor di rumah agar awet

Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia

Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman

Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia

Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya

Jangan abaikan, tubuh beri sejumlah sinyal ketika kekurangan zat besi

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah

Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok